Taurat berasal dari kata 'VerbaYurih' yang berarti
mengajar atau mengarahkan. Pada mulanya tidak mempunyai arti tertentu
hingga digunakan untuk menyatakan pesan, hukum, ilmu, perintahatau
ajaran. Dengan demikian, umat Yahudi menggunakannya untuk menyatakan
Yudaisme secara keseluruhan. Dalam perkembangan selanjutnya, kata ini
dipakai untuk menyatakan Pentateukh atau kitab Musa yang lima, yaitu:
Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Hal ini untuk
membedakannya dengan kitab-kitab nabi-nabi, kitab-kitab kebijaksanaan
dan kidung. Maksud dari kata Taurat itu kemudian lebih meluas lagi
hingga mencakup seluruh Perjanjian Lama untuk membedakannya dengan
tafsiran para rabi. Selain itu, kata Taurat juga dipakai untuk
menyatakan maksud hukum atau syariat. Suatu pemakaian yang sepertinya
timbul karena pengaruh naskah Septuaginta yang menerjemahkan kata Taurat
dengan kata Yunani 'Nom os' yang berarti hukum atau
undang-undang. Dan sepertinya penggunaan ini juga sangat populer dalam
terjemahan- terjemahan Alkitab yang beredar hingga saat ini. Sedang yang
dimaksud dalam buku ini adalah Pentateukh atau kitab Musa yang lima.
Perjanjian Lama adalah nama yang digunakan untuk menyatakan
sejumlah kitab umat Yahudi yang disucikan oleh umat Kristen. Termasuk di
dalamnya Taurat Musa yang baru saja kita bicarakan. Nama ini digunakan
untuk pertama kali pada awal abad kelima belas Masehi. Pada waktu itu,
umat Kristen telah mengukuhkan dua puluh tujuh kitab suci yang kemudian
mereka sebut dengan Perjanjian Baru. Jadi penamaan Perjanjian Lama tadi
adalah untuk membedakan dua kumpulan kitab suci ini. Yang pertama adalah
perjanjian lama yang kembali ke zaman Musa sedang yang kedua adalah
perjanjian baru yang dimulai setelah munculnya Almasih. Selanjutnya,
terdapat perbedaan dalam Perjanjian Lama. Orang Protestan dan orang
Yahudi non-Sumerian mengakui Alkitab Perjanjian Lama sebanyak 39 kitab;
sementara Perjanjian Lama orang Katolik, berjumlah 46 kitab. Secara
sederhana, kita dapat mengatakan demikian: ada tujuh kitab dan tambahan
dua kitab dari Perjanjian Lama yang terdapat dalam Kitab Suci Katolik,
tetapi tidak ada dalam Kitab Suci Protestan. Ketujuh kitab tersebut,
yaitu Tobit, Yudit, I Makabe, II Makabe, Yesus
Sirakh, Kebijaksanaan Salomo dan Barukh. Sedang
tambahan dari kitab itu adalah beberapa bagian dari kitab Daniel dan
Ester. Orang Katolik menyebutnya kitab-kitab Deuterokanonika,
sedang orang Protestan menyebutnya Apokrip.
Adapun kitab-kitab Perjanjian Lama yang disepakati oleh Kristen, Katolik
& Yahudi adalah:
Bagian pertama: Taurat, Pentateukh atau kitab Musa yang lima,
yaitu, Kejadian, Keluaran, Ulangan, Hakim-Hakim (dinamakan juga dengan
orang-orang Lewi) dan Bilangan. Kitab-kitab ini diyakini telah ditulis
sendiri oleh Musa.
1. Kitab Kejadian menceritakan sejarah dunia sejak penciptaan langit dan
bumi hingga menetapnya Yakub atau Israel di tanah Mesir. Di dalamnya,
cerita tentang Adam dan Hawa, Nuh dan anak turunan Sam, salah satu putra
Nuh yang menurunkan bangsa Israel, terutama Ibrahim, Ishak, Yakub dan
anak-anaknya diceritakan secara terperinci. Sedang cerita-cerita lain
dituturkan secara global saja.
2. Kitab Keluaran menuturkan sejarah Bani Israel di Mesir, kisah Musa,
misinya, keluarnya dari Mesir bersama Bani Israel dan sejarah mereka
pada masa di padang gurun Sinai yang memakan waktu empat puluh tahun.
Selain itu, kitab Keluaran juga membahas beberapa hukum agama Yahudi
tentang ibadah, muamalah dan hukuman.
3. Adapun kitab Ulangan sebagian besarnya membahas syariat Yahudi yang
berkaitan dengan peperangan, politik, ekonomi, muamalah, hukuman dan
ibadah. Dinamakan Ulangan karena menyebut kembali ajaran-ajaran yang
diterima oleh Musa dari Tuhannya dan diperintahkan agar disampaikan
kepada orang Israel.
4. Kitab Hakim-Hakim sebagian besarnya membahas masalah- masalah ibadah,
terutama yang berkaitan dengan korban, makanan-makanan yang diharamkan
dari jenis daging hewan dan burung. Orang-orang Lewi adalah anak turun
Lewi, salah seorang anak Yakub. Di antara mereka adalah Musa dan Harun.
Mereka ini adalah pengurus rumah suci dan penanggung jawab atas urusan
mezbah, korban dan undang- undang umat Yahudi. Kitab ini disandangkan
kepada mereka karena sebagian besarnya membahas ibadah-ibadah dan
muamalah-muamalah yang mereka urusi.
5. Kitab Bilangan sebagian besarnya, membahas sensus kabilah- kabilah
Bani Israel, tentara dan harta mereka serta urusan dan hukum peribadatan
dan
muamalah mereka yang bisa disensus.
Bagian kedua: dinamakan dengan kitab-kitab sejarah. Jumlahnya dua
belas buah. Membahas sejarah Bani Israel sejak pendudukan mereka atas
negeri Kanaan dan mapan di Palestina, menceritakan sejarah hakim, raja
dan peristiwa- peristiwa penting mereka. Yang termasuk dalam bagian ini
adalah: Yosua, Hakim-Hakim, Rut, Samuel I dan II,
RajaRaja I dan II, Tawarikh I dan II, Ezra, Nehemia
dan Ester.
Bagian ketiga: dinamakan dengan kitab-kitab nyanyian atau syair.
Sebagian besarnya berupa nyanyian dan nasihat-nasihat agama. Disusun
dalam bentuk syair dengan struktur yang indah. Jumlah ada lima, yaitu: Ayub,
Mazmur Daud, Amsal Salomo, Pengkhotbah dan Kidung
Agung.
Bagian keempat: dinamakan dengan kitab nabi-nabi. Jumlahnya ada
tujuh belas. Yaitu: Yesaya, Yeremia, Ratapan Yeremia,
Yehezkial, Daniel, Hosea, Yoel, Amos,
Obaja, Yunus atau Yunan, Mikha, Nahum, Habakuk,
Zefanya, Hagai, Zakharia dan Maleakhi.
Semua nabi ini diutus kepada Bani Israel kecuali nabi Yunus yang
terlihat dari keterangan yang ada dalam kitabnya diutus kepada penduduk
Niniveh.
Sedang tujuh kitab yang disucikan oleh umat Katolik
1. Tobit: menuturkan kehidupan seorang Yahudi bernama Tobit dan
anaknya. Mereka berdua jatuh dalam tawanan pada abad ketujuh sebelum
Masehi.
2. Yudit: Yudit adalah janda Yahudi kaya dan saleh. Kitab ini
menuturkan kemenangan Yahudi atas panglima Asyuria berkat bantuannya.
3. Kebijaksanaan Salomo: berisi amsal-amsal bijak dan
nasihat-nasihat Salomo. Ditulis untuk membendung arus paganisme.
4. Sirakh: kumpulan amsal-amsal bijak yang mirip dengan Amsal
Salomo.
5. Barukh: Barukh adalah murid Yeremia. Yeremia mendiktekan
kepadanya nubuat-nubuatnya. Kitab ini berisi doa-doa agama Yahudi.
Disusun dengan struktur yang sangat indah. Muncul pertama kali pada
sekitar abad keenam sebelum Masehi.
6. Makabe I dan II: Makabe adalah penguasa nasionalis Palestina
pada masa Romawi pada abad kedua sebelum Masehi. Nama mereka ini diambil
dari semboyan yang selalu mereka bawa pada saat perang, yaitu: “Me
Kamukho Bijuyyim Yehova” yang artinya “Siapa yang menyerupai Kamu
di antara bangsa-bangsa wahai Tuhanku?”. Dari ungkapan ini diambil
huruf-huruf pertama dari setiap kata, hingga didapatkan kata:“M-Ka-B-Y”
yang kemudian digabungkan menjadi “Makabe"
ORIGINAL POSTED BY THIS WEB
No comments:
Post a Comment